Hey kamu! Istiqamah ya...
(pict from google)
Istiqamah ya akh/ukh,
Istiqamah ya nak,
Istiqamah ya dek,
Istiqamah ya kak/bg,
Istiqamah ya uni/uda...
Pernah nggak sih, kamu ngucapinnya?
atau, Kamu yang menerima ucapannya?
(: Senyumin aja dulu yuuk
Istiqamah berasal dari bahasa Arab istiqama, yastaqimu, istiqamah yang artinya tegak lurus, secara bahasanya dapat juga kita artikan sebagai kuat/teguh pendirian. Bahasa kitanya, konsisten. Tentunya, konsisten dalam 'kebaikan'.
Kata Istiqamah identik dengan syariah, Islam. Sehingga biasanya kata-kata ini muncul antara percakapan orang yang mengharapkan dan mendoakan sahabatnya, karibnya agar senantiasa dalam jalan yang lurus, yang penuh petunjuk, yang Allah SWT Ridhoi. Seperti memaknai ucapan Abu Bakr ash-Shiddiq, "Istiqamah ialah tidak menyekutukan Allah SWT dengan segala sesuatupun." Tauhid. Sebagaimana sirah Rasul dan Sahabat-sahabatnya, Pembersihan Tauhid adalah prioritas yang utama, karena dengan pondasi ini segala kebaikan akan menjadi lebih mudah dan sempurna.
sekian dulu pengantarnya ya...
Lalu, benarkah istiqamah itu berat?
Ya, Berat, Jika tiada ikhlas yang menyertainya (!)
Masalahnya adalah benarkah kita sudah ikhlas?
Istiqamah yang kita pahami berarti senantiasa dalam lingkaran beribadah kepada Allah SWT. Syarat dari sesuatu dikatakan ibadah bagi seorang muslim (agar diterima di sisi Allah SWT) adalah Ikhlas dan Benar, ahsanu 'amala (amalan terbaik) itu dengan ikhlas dan benar. Tanpa 'ikhlas' amalan itu tertolak di sisi Allah SWT, tanpa 'benar' amalan itu juga tertolak di sisi Allah SWT.
So, Istiqamah itu berat ya (:
Yes, berat tanpa ada niatan ikhlas karena Allah SWT di dalamnya.
Berat jika bergantung pada profit, berharap keuntungan dan popularitas, gelar, julukan dan lain sebagainya.
Contohnya ya Sahabat:
Selama ini kamu yang mungkin mengikuti suatu organisasi keislaman di lingkungannya (rohis) yang cewek: pakai jilbab dalem, pake kaos kaki, yang cowok: jenggotnya dirawat, celananya cenderung berbahan 'kain dasar atau celana dasar', juga cingkrang. Pakaian begitu, karena:
1. trendnya begitu,
2. paksaan senior,
3. biar diklaim alim,
4. biar banyak yang ngefans, dll
5. karena mengikuti perintah Allah SWT dan ajaran Rasul-Nya?
Sederhananya begini:
jika jawabannya 1, maka saat lingkunganmu terutama lingkungan baru berganti trend, maka tentu gayamu berubah,
jika jawabannya 2, maka saat seniormu nggak ada atau nggak ada yang maksa, tentu gayamu jadi suka-suka kamu,
lalu gimana dengan jawban 3 dan 4? kalau nggak ada yang ngeklaim kamu alim dan justru kagak ada yang ngefans sama kamu? tentu kamu akan berganti gaya agar tujuan tadi tercapai.
Beda sensansinya kalau no 5 sahabat (:
Karena perintah Allah SWT dan ajaran Rasul-Nya, maka kamu akan berusaha mengamalkannya selalu, terus, kapanpun dan dimanapun, karena setiap muslim/ah, tentui mencapai-Nya. Seberat apapun rintangannya, seburuk apapun cemooh orang di depan dan belakangnya, hatinya akan kuat dan mantap, ikhlas menerima itu semua, karena ia melakukannya juga ikhlas karena Allah SWT. (InsyaAllah).
Seseorang yang menghiasi perjuangannya dengan niat ikhlas akan membuat dirinya senantiasa istiqamah. Ia akan bersyukur atas nikmat dan kesuksesan yang ia raih, dan ia akan bersabar dan berintropeksi diri atas kesulitan dan kegagalan yang ia tuai. Kegagalan dunia tak menjadikan hatinya goyah, karena hatinya bersandar kepada Allah SWT.
Hey Kamu! Istiqamah ya ...
Aku juga, Kita bareng-bareng (:
#Bismillah
Keren kak, mantep.. semoga kita istiqomah..
BalasHapus