GORESAN HILDA RAMADANI : Satu


Dia, Ibuk.

by : Hilda Ramadani

Sekuat dan sesabar apapun orang itu,
ia tetap temukan titik lelah

Karena ia manusia,
manusia  juga bisa lelah,
manusia bisa muak,
manusia bisa bosan.

Tapi, Dia .
Dia manusia yang selalu sabar dan kuat atas perilakumu,
Dia manusia yang diam bila kau bentak,
Dia manusia yang senyum bila kau bantah.

Karena diam adalah bentuk dari sabarnya,
padahal ada luka yang dalam

Karena senyum adalah bentuk kekuatannya,
padahal ada air mata yang terbendung di matanya.

Dan, Dia.
Dia tetap menolongmu,
Dia tetap mengurusmu,
meski kau terus menerus melawan dan membantahnya.
Dia terus meng-ada-kan yang kau inginkan,
padahal kadang sedang tak ber-ada.
Dia terus melakukan yang kau pinta,
padahal kadang ia muak.

Kau harus tau tangisnya,
bukan karena lemahnya, bukan.
Mungkin, karena kecewa dan luka yang kau toreh padanya.
Yang dipendamnya dalam kesenderian.

Kau tau ?
Cintanya lebih besar dari cinta sahabatmu.
Sungguh.
Dia dan cintanya menyayangimu lebih dari apapun dan siapapun.


editor : Sheza Aqilla ( D.Monica )

Komentar

Postingan Populer